Muhammad Al-Fatih – Sang Penakhluk Konstantinopel

  • Tahukah Kalian siapa Muhammad Al-Fatih?

Beliau anak dari raja ke enam pada masa Bani Ustmaniah yaitu Sultan Murad II. Nama aslinya ialah Muhammad. Sultan Murad II mengajarkan dan menanamkan jiwa pemimpin yang baik dan tangguh. Perhatiannya sangat besar tehadap pendidikannya. Pada umur yang masih sangat belia yaitu 12 tahun diangkat menjadi Sultan sehingga dipanggil Sultan Muhammad. Masih kecil beliau sudah menghafal Al-Qur’an 30 juz, memahami hadits, mempelajari ilmu fiqih, belajar matematika, ilmu falak dan strategi perang. Pada umur 21 tahun, ia sudah sangat lancar 6 bahasa yaitu bahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin dan Yunani.

Ia sudah menyiapkan strategi-strategi untuk menaklukan konstantinopel yang sudah lama tidak berhasil ditakhlukan. Pada tanggal 5 Muharram 855 H, Ia diangkat menjadi Khalifah Utsmaniyah. Program besarnya ketika menjadi Khalifah yaitu menakhlukan konstatinopel.

Langkah pertamanya ialah melakukan kebijakan militer dan politik luar negeri yang strategis. Ia memperbaharui perjanjian dan kesepakatan yang tejalin antara negara tetangga dan sekutu militernya.Tujuannya untuk menghilangkan pengaruh Kerajaan Bizantium Romawi di wilayah tetangga Ustmaniyah.

  • Perang Terjadi dan Julukan yang diberikan

Ia menyiapkan 4 juta prajurit yang mengepung dari darat, namun saat mengepung benteng Bizantium banyak pasukannya yang gugur. Pengepungan tersebut menguji kesabaran, menguras tenaga, pikiran dan perbekalan mereka.

Bizantium telah memagari lautnya dengan rantai yang membentang di Semenanjung Tanduk Emas. Sultan Muhammad menemukan ide agar melewati tersebut yaitu Ia menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal itu dilakukan tidak sampai satu malam, Masya Allah.

DI pagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang. Peperangan dahsyat pun terjadi. Peperangan besar ini mengakibatkan 265.000 pasukan umat Islam gugur. Akhirnya, kerajaan bsar yang berumur 11 abad jatuh ke tangan kaum muslimin. Sejak saat itulah ia dikenal sebagai Sultan Muhammad Al-fatih (penakhluk konstantinopel).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.